Teori Baru Hubungkan Sosiologi Agama dengan Revolusi AI

Yudistiro Pranoto

JAKARTA, iNews.id - Revolusi Artificial Intelligence (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita memahami dan beragama. AI tidak hanya mempercepat akses terhadap informasi keagamaan, tetapi juga menggeser otoritas tradisional dalam tafsir agama.

Dalam 10-20 tahun ke depan, apakah pemuka agama akan semakin digantikan oleh AI? Apakah agama akan lebih bersifat individual atau tetap mempertahankan komunitasnya?

Dalam konteks inilah Denny JA memperkenalkan teori baru yang menghubungkan sosiologi agama klasik dengan revolusi AI, suatu perspektif yang oleh Budhy Munawar-Rahman disebut sebagai “Teori Denny JA tentang Agama dan Spiritualitas di Era AI.”

Kini, teori Denny JA mulai diajarkan di berbagai kampus negeri dan swasta di Indonesia, baik sebagai mata kuliah mandiri maupun bagian dari kurikulum sosiologi agama dan filsafat.

Denny JA memperluas kajian para pemikir besar seperti Edward Burnett Tylor, Karl Marx, Émile Durkheim, dan Max Weber dengan menambahkan dimensi baru: bagaimana AI mempengaruhi akses, interpretasi, dan peran sosial agama di era digital.

Editor : Yudistiro Pranoto
Artikel Terkait
Photo
3 bulan lalu

IDBS 2025 Tekankan Keamanan Siber dan Inklusi Keuangan Digital

Photo
3 bulan lalu

AI Google Bantu 200 Ribu Petani Kecil di Asia Tenggara

Photo
3 bulan lalu

Kolaborasi Peluncuran Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Berbasis AI

Photo
3 bulan lalu

Google AI Dukung Pendidikan Bermutu di Indonesia

Photo
3 bulan lalu

Kolaborasi Permudah Akses AI untuk UMKM dengan Pembayaran Rupiah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal