SURABAYA, iNews.id - Konflik antara Sekolah Petra dan Pengurus Rukun Warga (RW) Perumahan Tompotika Surabaya, yang sempat viral di media sosial, kini telah berakhir damai. Kesepakatan untuk mengakhiri perselisihan ini tercapai setelah mediasi dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pada Senin (5/8/2024) siang.
Mediasi berlangsung di rumah Ketua RW 04. Eri Cahyadi memfasilitasi pertemuan antara pengurus RW dan pihak Sekolah Petra. Dalam mediasi tertutup tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa perseteruan ini disebabkan oleh kesalahpahaman atau komunikasi yang tidak berjalan baik antara warga dan sekolah.
Lilik Asegaf, perwakilan pengurus RW, menyatakan bahwa untuk menghindari pemberitaan negatif, pihaknya tidak akan menerima iuran dari Sekolah Petra lagi. Sementara itu, Robertus Pranata, perwakilan Sekolah Petra, berkomitmen untuk memastikan akses ke sekolah tetap lancar dan turut membangun fasilitas umum di lingkungan perumahan melalui program CSR.
Diberitakan sebelumnya, konflik Sekolah Petra dan RW 04 ini bermula dari masalah kenaikan iuran bulanan keamanan perumahan. Di mana pihak sekolah merasa keberatan dengan kenaikan dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta per bulan yang dikenakan oleh pengurus RW perumahan untuk tahun 2024.