JAKARTA, iNews.id - Mantan Anggota Badan Intelijen Negara (BIN) Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra mengaku pernah membuat dokumen palsu di Pasar Pramuka. Karena itu, dia cukup yakin kalau Pasar Pramuka adalah tempat membuat dokumen palsu.
"Saya bicara ini menyuarakan suara rakyat. Tidak ada kepentingan dengan partai politik tertentu atau politisi atau kepentingan hukum tertentu, karena saya yakin di sini (Indonesia) gak ada hukum," kata Radjasa saat menjadi narasumber di Rakyat Bersuara iNews, Selasa (1/7/2025).
Dia melanjutkan, "Jadi saya ingin menjelaskan, awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan masalah ijazah ini tapi ketika pak Beathor (Beathor Suryadi, politisi senior PDIP) mengatakan ini diselesaikan di Pasar Pramuka, saya teringat masa lalu."
Radjasa pun kemudian bercerita, dulu waktu dirinya masih jadi mata-mata, dia juga menikmati produk-produk Pasar Pramuka.
"Contohnya (misalnya) saya harus masuk ke tempat tertentu (dan mengharuskan untuk menunjukkan ID card), maka saya bikin di situ (di Pasar Pramuka). Jadi Saya tahu percis," terangnya.
"Jadi, ketika ada kegiatan tertentu dan diharuskan masuk menggunakan ID card, ya, kami buat ID card di situ," tambahnya.
Bahkan, kata Radjasa, dia pernah melihat di depan mata kepalanya sendiri ada orang membuat visa Amerika Serikat di Pasar Pramuka dan luar biasanya visa tersebut lolos.