JAKARTA, iNews.id - Warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, digegerkan dengan penemuan puluhan makam keramat palsu di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kamadean. Makam-makam itu dibongkar warga karena diduga kuat menjadi tempat praktik pesugihan yang menyesatkan.
Sebanyak 31 makam palsu ditemukan berdiri di area TPU, lengkap dengan nisan yang mencantumkan nama-nama tokoh yang tidak dikenal asal-usulnya. Keberadaan makam tersebut mengundang kecurigaan warga, karena sebelumnya hanya ada satu makam yang dianggap keramat. Warga pun memutuskan membongkar makam-makam itu karena dianggap telah menyalahgunakan lahan wakaf dan meresahkan masyarakat.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menjelaskan, makam-makam tersebut mulai bermunculan sejak tahun 2018. Dari keterangan yang dihimpun, awalnya hanya ada satu makam yang dikeramatkan. Namun belakangan, jumlahnya terus bertambah hingga mencapai puluhan tanpa kejelasan, sehingga menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat.
Pihak kepolisian menduga, makam-makam itu sengaja dibangun oleh seorang pria bernama Suhada, warga Karawang, yang memiliki kerabat di Desa Seuat. Selain membangun makam dengan nisan bertuliskan nama-nama seperti Syeh Antaboga, Nyi Mas Ratu Gandasari, dan Prabu Tajimalela, Suhada juga disebut membuat terowongan atau goa di sekitar lokasi yang diyakini menjadi tempat ritual pesugihan.
Warga yang resah melaporkan Suhada juga menyebarkan ajaran menyimpang. Dia diduga melarang para pengikutnya untuk menjalankan ibadah wajib seperti salat Jumat dan puasa Ramadan. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik menyimpang yang berpotensi menyesatkan masyarakat.
Saat ini, keberadaan Suhada masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Untuk menjaga situasi tetap kondusif, lokasi makam telah dipasangi garis polisi dan pengawasan diperketat oleh petugas keamanan desa. Polisi juga mengimbau warga agar tidak terpancing provokasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.