JAKARTA, iNEWS.ID - Serangan rudal Houthi dari Yaman kembali mengguncang Israel dan menghentikan sementara penerbangan di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv.
Pada Senin malam, 2 Juni 2025, rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi memicu peringatan serangan udara di sejumlah wilayah Israel, termasuk Yerusalem, Tepi Barat, dan bagian selatan negara itu. Bandara Internasional Ben Gurion pun menghentikan aktivitas penerbangan sebagai langkah antisipasi.
Pihak militer Israel mengklaim sistem pertahanan udara berhasil mencegat rudal tersebut dan memastikan tidak ada korban jiwa. Namun, dampak psikologis dan kepanikan di kalangan warga sangat terasa, terutama di daerah yang terdampak langsung oleh peringatan.
Kelompok Houthi, melalui juru bicaranya Yahya Saree, mengklaim, mereka sengaja menargetkan Bandara Ben Gurion sebagai bagian dari operasi militer terhadap Israel. Mereka juga menyebut operasi itu berhasil mengacaukan aktivitas udara dan memaksa jutaan warga masuk ke tempat perlindungan.
Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian aksi militer Houthi yang meningkat sejak pertengahan Maret, setelah eskalasi konflik di Gaza. Situasi ini menunjukkan konflik Israel-Hamas mulai berdampak lebih luas hingga kawasan regional.