JAKARTA, iNews.id - Pemerintah harus bergerak cepat mengatasi pelemahan kurs rupiah yang mendekati level Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT).
HT mengatakan, untuk jangka pendek, pemerintah mesti mewajibkan eksportir mengonversi Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke rupiah sesuai persentase konten lokal produk mereka.Pemerintah selama ini hanya mengimbau eksportir membawa DHE ke Tanah Air dan mengonversinya ke rupiah. Data Bank Indonesia (BI) menyebut, baru sekitar 15-16 persen DHE yang dikonversi ke rupiah.
Untuk jangka menengah dan panjang, HT mendorong pemerintah mendongkrak ekspor dengan menarik investasi langsung (foreign direct investment/FDI) lebih banyak. Hal ini bisa dibarengi dengan percepatan pemerintah membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) yang diberi insentif.
HT menuturkan, pemerintah perlu membentuk tim dengan menarik pabrik-pabrik di China masuk ke Indonesia. Saat ini, banyak pabrik di sana yang terdampak perang dagang Amerika Serikat dan China.
Industri pariwisata juga perlu didorong karena sektor ini menghasilkan devisa berulang yang cukup besar. Jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia masih kecil bila dibandingkan negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia.
Kemudian dalam jangka panjang, pemerintah harus memperbaiki ekonomi Indonesia yang saat ini rapuh. Kesenjangan ekonomi harus ditekan dengan mendorong kalangan bawah naik kelas, sehingga mesin pertumbuhan bertambah banyak. Keberpihakan kepada industri dalam negeri juga perlu dilakukan.
Video Editor : Mu'arif Ramadhan