MALANG, iNews.id - Sebelum tragedi Kanjuruhan terjadi, tak ada kejadian aneh hingga peluit akhir pertandingan ditiup. Pemain dan official Arema bahkan sempat memberi penghormatan ke suporter dari tengah lapangan.
Kericuhan mulai terjadi saat seorang suporter menerobos pembatas tribun untuk mendekati pemain. Sejurus kemudian ratusan penonton lainnya ikut turun untuk masuk ke lapangan.
Meski penonton memenuhi lapangan, situasi masih kondusif dan polisi dapat kendalikan masa. Tiba-tiba gesekan terjadi di sisi kanan stadion, pihak keamanan terlihat mengejar dan memukuli penonton. Selang beberapa detik kemudian polisi menembakan gas air mata ke arah tribun.