GAZA, iNews.id - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menolak tuduhan bahwa negaranya melakukan praktik genosida di Jalur Gaza. Pernyataan itu muncul setelah Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengeluarkan laporan pada awal bulan ini yang menegaskan bahwa Israel secara nyata telah melakukan tindakan genosida terhadap warga Gaza.
Netanyahu menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar. Ia menilai operasi militer Israel di Kota Gaza serta pengusiran ribuan warganya bukan merupakan bentuk genosida.
“Sekarang saya ingin menyampaikan pertanyaan sederhana, pertanyaan logis yang sederhana, apakah sebuah negara yang melakukan genosida akan memohon kepada penduduk sipil yang seharusnya menjadi targetnya untuk menghindari bahaya?” ujarnya dalam pidato di Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, Jumat (26/9/2025).
Dalam pidato itu, Netanyahu juga mengulang narasi lama dengan menuding Hamas sebagai pihak yang menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Namun, para pakar hak asasi manusia (HAM) menegaskan bahwa alasan tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran untuk melakukan serangan terhadap warga sipil.
Hampir 90 persen warga Palestina di Gaza kini terpaksa mengungsi akibat perang yang telah berlangsung selama dua tahun. Sejak 7 Oktober 2023, agresi militer Israel telah menewaskan lebih dari 65.600 orang, mayoritas di antaranya perempuan dan anak-anak.
Serangan yang dilancarkan pasukan Zionis Israel berulang kali menghantam wilayah yang menampung pengungsi sipil, termasuk sekolah, kompleks rumah sakit, dan tempat penampungan sementara. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak yang kehilangan tempat berlindung dan masa depan mereka.