JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, menyoroti perbedaan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sebuah forum ekonomi, Purbaya menilai bahwa pembangunan infrastruktur besar-besaran yang dilakukan pemerintahan Jokowi belum memberikan lonjakan signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kenapa Pak SBY tidur aja pertumbuhannya enam? Bapak bangun infrastruktur di mana-mana, pertumbuhannya lima. Salahnya di mana?” ujar Purbaya dalam paparannya yang disambut tawa hadirin.
Menurutnya, pada masa SBY, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai rata-rata 6 persen per tahun, meski tanpa ekspansi infrastruktur sebesar sekarang. Sementara di era Jokowi, dengan masifnya proyek pembangunan jalan tol, bandara, dan kawasan industri, pertumbuhan justru stagnan di kisaran 5 persen.
Purbaya juga menyoroti data pertumbuhan ekonomi yang sempat melemah bahkan menyentuh level negatif pada masa awal pandemi COVID-19. “Anda lihat yang merah tuh, zaman Pak Jokowi ke sana rata-rata rendah, sempat negatif sebelum krisis,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah berhasil membalikkan keadaan pada 2021, salah satunya lewat kebijakan penempatan dana sekitar Rp300 triliun di sektor keuangan untuk mendorong likuiditas. “Itu yang menyelamatkan kita. Dari negatif, tumbuh lagi positif,” kata Purbaya.