Setiap tahun, diperkirakan Papua Nugini memiliki curah hujan sebesar 3.142 mm dan iklim di wilayah Pasifik ini dipengaruhi oleh pertukaran angin atau pancaroba dan pergerakan Zona Konvergensi Pasifik Selatan (SPCZ), yaitu zona zona curah hujan bertekanan tinggi yang bermigrasi melintasi Pasifik di selatan khatulistiwa.
Negara kepulauan, Solomon, memiliki curah hujan tinggi, yakni 3.028 mm per tahun. Curah hujan di Solomon dipengaruhi oleh naiknya udara di atas perairan hangat tempat angin bertemu, sehingga mengakibatkan aktivitas badai petir. Meskipun wilayahnya sebagian besar memiliki iklim tropis, suhu dan kelembapannya yang tinggi menjadi penyebab curah hujannya meningkat.
Panama memiliki angka curah hujan sebesar 2.928 mm per tahun. Uniknya, dari Mei sampai November, angin pasat timur laut bertabrakan dengan arus barat daya yang mengakibatkan hujan turun di penjuru negeri, bahkan di bagian selatan mendekati Samudera Pasifik.
Di Kosta Rika, curah hujannya mencapai 2.926 mm per tahun. Puncaknya diawali dari uap udara yang pergi ke awan dan memicu naiknya curah hujan yang meluas dan mendingin. Arah anginnya yang konsisten dari timur laut menimbulkan wilayah dengan curah hujan lebih tinggi terjadi di lereng Karibia.
Curah hujan di Samoa mencapai 2.880 mm per tahun. Seperti halnya hujan yang berasal dari air laut yang menguap, air laut di sekitar Samoa juga kian menambah seiring mencairnya gletser dan lapisan es.
Malaysia memiliki angka curah hujan sebesar 2.875 mm per tahun. Hal ini diakibatkan sebagian besar oleh angin muson yang bergerak dari Siberia yang memiliki udara dingin dan mengundang hujan lebat sampai buruknya, menyebabkan banjir besar di wilayah timur Malaysia, seperti Kelantan, Pahang, dan bagian Sarawak dan Sabah.