Swiss merupakan negara dengan tingkat keamanan sangat tinggi diukur dari stabilitas politik serta konflik internasional yang hampir tidak ada. Tingkat militerisasi negara ini juga mengejutkan, jumlah total personel tentara aktif dan cadangan sekitar 147.000 jiwa dari total populasi sekitar 8,9 juta.
Swiss, bersama negara-negara damai peringkat atas lainnya seperti Kanada, Singapura, Norwegia, dan Belanda, juga termasuk di antara pengekspor senjata teratas dunia dihitung per kapita.
Di sisi lain, Swiss tetap menjadi negara makmur di mana keragaman bahasa dan agama dihormati.
Singapura merupakan negara yang indek damainya meningkat, berbanding terbalik dengan kondisi dunia saat ini. Saat peringkat GPI dirilis pada 2008, posisi Singapura berada di peringkat ke-22.
Apa yang mendorong peningkatan yang luar biasa ini? Penilaian IEP menunjukkan, peningkatan terbesar peringkat suatau negara biasanya didasarkan oleh faktor yang luas, sementara penurunan indeks didorong oleh hanya beberapa indikator saja.
Meskipun Singapura mendapat skor tinggi dalam keselamatan dan keamanan masyarakat serta tingkat konflik dalam negeri dan internasional yang rendah, faktor yang menahannya berada di peringkat tinggi adalah tingkat militerisasinya.
Singapura membutuhkan personel kepolisian dan tentara serta mengeluarkan anggaran besar untuk persenjataan. Pasalnya Singapura sangat bergantung pada perdagangan laut yang harus selalu dijaga keamanannya.
Selandia Baru selalu bertahan di peringkat kedua dalam GPI sejak 2017, namun tahun ini turun dua peringkat ke posisi 4 pada 2023 dan 2024.
Dengan nilai yang hampir sempurna dalam bidang keamanan masyarakat serta konflik dalam negeri dan internasional, negara ini secara luas dianggap sebagai tempat yang indah untuk ditinggali. Namun, karena peningkatan impor dan ekspor senjata serta pembaruan kendaraan anngkut militer, skor Selandia Baru dalam bidang militerisasi turun 6 persen pada tahun lalu.
Memilku luas negara hampir sama dengan Inggris Raya, namun penduduknya hanya sekitar 5,2 juta jiwa, Selandia Baru berada di atas rata-rata di antara anggota OECD dalam hal pendidikan, perawatan kesehatan, pekerjaan, dan pendapatan.
Sejak berakhirnya Perang Dingin, negara kecil yang terkurung di tengah daratan ini lebih dekat ke pusat Eropa. Sebagai anggota muda Uni Eropa namun bukan anggota NATO, Austria tetap bergaul dengan blok politik berseberangan, berupaya merangkul negara-negara tetangga.
Austria memiliki kinerja baik dalam berbagai penilaian kesejahteraan, seperti pendapatan, pekerjaan, dan perumahan, namun ketegangan sosial meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dipicu oleh kampanye anti-imigran dari kubu sayap kanan, Partai Kebebasan.
Pada November 2020, seorang simpatisan ISIS menembak mati 4 orang serta melukai 23 lainnya di Ib Kota Wina. Pemerintah meresponsnya dengan menggalakkan langkah-langkah anti-teror secara luas, mencakup penerapan hukuman seumur hidup serta pengawasan ketat terhadap orang-orang tertentu.
Akibatnya, posisi Austria mengalami kemerosotan GPI, bahkan yang terbesar di Eropa karena memburuknya indikator terorisme.