Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Yaman (Yemeni Red Crescent Society) menyatakan, setidaknya ada 52 tahanan tewas. Sementara itu 68 tahanan masih hilang.
"Saya berharap koalisi akan meluncurkan penyelidikan atas insiden ini. Akuntabilitas perlu menang," bunyi pernyataan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Yaman, Martin Griffiths.
Warga mengatakan kepada Reuters, ada enam serangan udara.
"Ledakan itu kuat dan mengguncang kota," kata seorang warga.
"Setelah itu, sirene ambulans dapat terdengar sampai subuh," imbuh dia.
Sementara, Koalisi Saudi, yang mendapat kecaman oleh kelompok-kelompok HAM internasional atas serangan udara yang menewaskan warga sipil, mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil di Dhamar dan serangan itu sesuai dengan hukum internasional.
Yaman dilanda kekerasan sejak 2014, ketika kelompok Houthi yang berpihak ke Iran menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.
Konflik meningkat pada tahun berikutnya, ketika Arab Saudi dan sekutu Sunni-Arabnya meluncurkan kampanye udara besar-besaran yang bertujuan meredam Houthi di Yaman dan mendukung pemerintah pro-Saudi di negara itu.
Lebih dari 70.000 orang terbunuh dalam konflik yang membesar sejak 2016, menurut perkiraan PBB.