FRANKFURT, iNews.id - Petugas SAR kembali menemukan mayat korban banjir bandang di Jerman. Hingga Sabtu (17/7/2021) total korban tewas menjadi 133 orang dan ratusan lainnya hilang.
Dari total korban tewas tersebut, sekitar 90 orang di antaranya berada di Distrik Ahrweiler. Otoritas Jerman menyebut ratusan orang masih hilang di beberapa distrik. Ini merupakan banjir paling mematikan di negara itu sejak 50 tahun terakhir.
Luapan air sungai yang mmebawa kayu dan lumpur menyapu permukiman di tepian sungai. Banyak rumah yang hanyut terbawa arus. Selain itu korban tewas juga banyak yang terjebak di gudang bawah tanah perkebunan anggur.
Sekitar 700 warga dievakuasi pada Jumat malam setelah sebuah bendungan jebol di Kota Wassenberg, dekat Cologne.
Selama beberapa hari terakhir, banjir yang melanda sebagian besar Negara Bagian Rhineland Palatinate dan North Rhine-Westphalia, memutus akses serta mamadamkan aliran listrik dan komunikasi.
Banjir juga melanda sebagian wilayah Belgia dan Belanda. Sedikitnya 20 orang tewas di Belgia.
Para ilmuwan sejak lama mengingatkan perubahan iklim akan menyebabkan hujan lebat. Namun mereka masih mendalami mengapa hujan mengguyur tanpa henti, dibutuhkan waktu beberapa pekan untuk mengetahuinya.