YERUSALEM, iNews.id – Sebanyak 1.371 pemukim Yahudi ekstremis menyerbu Masjid al-Aqsa di Yerusalem, Palestina, Minggu (18/7/2021) waktu setempat. Kedatangan kelompok Yahudi garis keras itu dilindungi oleh polisi Israel.
Setibanya di al-Aqsa, orang-orang Yahudi itu terlibat bentrok dengan jamaah Muslim Palestina di situs paling suci ketiga dalam Islam tersebut. Sumber media dan saksi mata melaporkan, para pemukim Israel menyerbu Masjid al-Aqsa pada Minggu pagi untuk merayakan puasa mereka yang dianggap sebagai penanda hari penghancuran kuil Yahudi ribuan tahun yang lalu.
Video yang beredar di internet menunjukkan agresi brutal polisi Israel terhadap jamaah Palestina yang bertahan di Masjid al-Aqsha. Anggota Knesset (Parlemen Israel), Itamar Ben-Gvir, dan rabi ekstremis Yehudah Glick juga turut menemani gerombolan pemukim Yahudi ekstremis menyerbu Masjid al-Aqsa, kemarin.
Sejumlah saksi mata mengatakan, pasukan Israel menutup gerbang Masjid al-Qibli (ruang salat utama di dalam kompleks Masjid al-Aqsa) dengan rantai untuk mengadang jamaah Muslim. Pada saat bersamaan, aparat zionis menjamin keamanan dan ketenangan bagi para pemukim Yahudi.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mendukung gerakan para pemukim Yahudi ekstremis menguasai Masjid al-Aqsa tersebut. Times of Israel melaporkan, Bennett menginstruksikan bahwa penyerbuan para pemukim itu ke Masjid al-Aqsa harus dilanjutkan. “Sementara ketertiban dipertahankan di lokasi,” ujarnya, dikutip laman Middle East Monitor, Minggu (18/7/2021).
Imam Masjid al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri mengutuk insiden di dalam Masjid al-Aqsha kemarin. “Ini adalah agresi kekerasan terhadap jamaah Muslim, yang merupakan pemilik tempat suci ini,” tuturnya.