NEW YORK, iNews.id - Hampir 100 pemimpin dunia serta puluhan menteri mewakili pemerintahan masing-masing akan berbicara di sesi khusus Majelis Umum PBB. Pertemuan itu akan digelar secara virtual, mulai Kamis hingga Jumat (3-4/12/2020), waktu New York, Amerika Serikat.
Sesi khusus ini membahas respons terhadap Covid-19 serta mencari jalan terbaik untuk pemulihan pandemi.
Presiden Majelis Umum PBB Volkan Bozkir mengatakan, sesi tersebut akan memberikan momen bersejarah bagi dunia untuk bersama-sama mengalahkan Covid-19.
“Dengan berita tentang berbagai vaksin yang hampir disetujui serta dengan triliun dolar mengalir dalam upaya pemulihan global, komunitas internasional memiliki kesempatan unik untuk memastikan dikerjakan dengan benar. Dunia sedang mencari kepemimpinan di PBB. Ini merupakan ujian bagi multilateralisme," kata Bozkir, dikutip dari Associated Press.
Menurut dia, saat pasar keuangan runtuh dan dunia menghadapi krisis besar pada 2008, negara-negara besar bekerja sama untuk memulihkan perekonomian global. Berbeda dengan pandemi Covid-19 karena tidak ada pemimpin yang dampaknya tidak ada tindakan bersama untuk menghentikan pandemi yang telah menyelimuti dunia.
Sesi khusus Majelis Umum PBB akan berlangsung 2 hari namun tidak akan ada pengumumpulan dana untuk pengadaan vaksin atau tindakan politik apa pun. Pertemuan tersebut juga tidak akan diakhiri dengan deklarasi bersama, melainkan dokumen ringkasan yang disampaikan Bozkir.
"Poin sebenarnya dari sesi khusus ini adalah menggalang tindakan nyata, sebagai tanggapan kita terhadap Covid-19 secara multilateral dan kolektif," kata Juru Bicara Majelis Umum PBB, Brenden Varma.