Personel keamanan, unit pengendalian massa, serta relawan pemandu berjejer di sepanjang jalan untuk memastikan para jemaah, banyak di antaranya sudah berusia lanjut atau mengalami kelelahan, bisa bergerak dengan aman.
Transportasi bus disediakan dengan jadwal ketat. Banyak juga jemaah yang menggunakan Metro Al Mashaaer Al Mugaddassah, sistem kereta khusus haji yang menghubungkan Mina, Arafah, dan Muzdalifah dengan kapasitas hingga 72.000 penumpang per jam.
Setibanya di Mina, para jemaah melanjutkan perjalanan ke Jembatan Jamarat, bangunan bertingkat yang dibangun khusus untuk menampung jutaan orang dalam satu wakti untuk melempar jumrah.
Setiap jemaah melempar tujuh kerikil di Jamrat Aqaba, melambangkan penolakan terhadap kemunkaran. Ritual tersebut diulang selama 2 hari berikutnya di tiga pilar berbeda.