“Berdasarkan pemodelan matematika yang dilakukan oleh ECDC, ada sejumlah indikasi bahwa omicron dapat menjadi dominan dari keseluruhan infeksi SARS-CoV-2 di UE/EEA (Wilayah Ekonomi Eropa) dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap ECDC lewat pernyataan, Kamis (2/12/2021).
EU dan EEA meliputi 27 negara anggota Uni Eropa ditambah Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia.