WASHINGTON, iNews.id - Sebuah analisis baru menunjukkan, meskipun Bumi sedikit lebih dingin pada 2018 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, namun tahun lalu masih tercatat sebagai tahun terhangat keempat sepanjang sjarah.
Dilaporkan AFP, Rabu (30/1/2019), dengan penutupan sebagian kegiatan pemerintahan Amerika Serikat (AS), perhitungan agen federal untuk suhu Bumi pada tahun lalu tertunda. Namun para ilmuwan independen di Berkeley Earth menghitung bahwa suhu rata-rata tahun lalu adalah 58,93 derajat (14,960 Celcius).
Suhu ini 1,39 derajat (0,770 celcius) lebih hangat dari rata-rata tahun 1951 hingga 1980; dan sekitar 2,09 derajat (1,160 celcius) lebih hangat dari masa pra-industri.
Ilmuwan Iklim Berkeley Earth, Zeke Hausfather, mengatakan kemungkinan kelompok pengukur suhu lainnya akan menyetujui peringkat 2018 sebagai tahun keempat terpanas hingga November.
Badan Meteorologi Jepang juga menghitungnya sebagai urutan keempat. Catatan perhitungannya dimulai dari 1850.