Petugas layanan ambulans Mogadishu, Abdulkadir Abdirahman Aden, mengatakan sebanyak 14 orang yang terluka dievakuasi, termasuk enam anak-anak dan seorang korban tewas.
Foto-foto di lokasi menunjukkan kerusakan dahsyat akibat ledakan. Banyak para korban yang diyakini masih berada di bawah reruntuhan bangunan.
Al Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Klaim militan itu dirilis dalam pernyataan singkat yang dipasang di situs web pro-Shabaab.
"Mujahidin menyerang markas besar pemerintah yang murtad menggunakan kendaraan yang penuh dengan bahan peledak, ada korban," demikian pernyataan Al Shabaab.
Somalia mengalami serangan teror terburuk dalam sejarahnya pada Oktober 2017. Lebih dari 500 orang tewas di Mogadishu dalam sebuah bom truk yang dikaitkan dengan Al Shabaab.
Para Islamis dipaksa keluar dari ibu kota pada 2011 dan berupaya menggulingkan pemerintah yang didukung internasional. Mereka masih memegang kekuasaan di beberapa wilayah di Somalia.