“Dari 1950 hingga 1970, gereja sama sekali tidak peduli dengan para korban. Mereka seperti dianggap tidak ada, penderitaan yang diderita anak-anak diabaikan. Namun, dalam periode berikutnya ada yang berubah,” ucap Sauvé.
“Tujuan kami adalah untuk memberikan pemeriksaan konkret tentang semua pelanggaran itu, untuk mengidentifikasi penyebab dan menarik semua konsekuensinya,” tuturnya.