Laporan itu menambahkan, otoritas kependudukan dan imigrasi Israel tidak dapat menilai jumlah warga Israel yang melarikan diri dari negara itu dengan menggunakan kapal.
Harga untuk rute pelarian ini telah melonjak karena meningkatnya permintaan. Seorang warga Israel mengatakan kepada Haaretz, mereka dikenai biaya 2.500 shekel (sekitar Rp10,8 jutaan) per orang, sementara yang lain diminta membayar 6.000 shekel (sekitar Rp26 jutaan).
Seorang kapten kapal pesiar berkata, "Ini masalah penawaran dan permintaan. Jika seseorang ingin membayar, mereka harus membayar."
Pengungkapan Haaretz muncul setelah peringatan langsung dari angkatan bersenjata Iran pada hari Minggu (15/6/2025) yang mendesak para pemukim untuk segera mengungsi dari wilayah Israel.
Dalam sebuah pernyataan, militer Iran memperingatkan bahwa Israel pasti akan menjadi tidak layak huni dalam waktu dekat dan menambahkan bahwa bunker sudah tidak akan memberikan keamanan.