MAIDUGURI, iNews.id - Setidaknya 300 siswa sekolah menengah Ilmu Pemerintahan di Negara Bagian Katsina, Nigeria, diculik. Pelakunya diduga kuat kelompok militan Boko Haram.
Kelompok itu, melalui rekaman audio, pada Selasa (15/12/2020), mengaku bertanggung jawab atas penculikan setelah kasus hilangnya ratusan murid laki-laki pada Jumat pekan lalu sempat misterius.
Dalam rekaman audio yang dikirim melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, seorang pria yang mengaku sebagai pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengatakan, "Kami berada di balik apa yang terjadi di Katsina."
Dia menambahkan, apa yang diajarkan di sekolah itu bukan bagian dari pendidikan Islam, melainkan sistem Barat.
Sebagian dari siswa mencoba kabur dari upaya penculikan dengan melompat pagar sekolah lalu masuk hutan. Beberapa korban selamat mengatakan, para pelaku yang membawa senapan serbu AK-47, masuk sekolah dan mengumpulkan pada siswa sebelum membawanya.
Otoritas Negara Bagian Katsina menyatakan, sekitar 320 murid laki-laki hilang. Pemerintah Nigeria mengaku telah berbicara dengan para penculik. Motif penculikan bisa saja berlatar belakang ekonomi karena para pelaku meminta tebusan kepada setidaknya satu orangtua.
"Kami meminta kepada pemerintah untuk berusaha semaksimal mungkin membebaskan mereka," kata Hajiya Ummi, orangtua dari korban penculikan berusia 15 tahun, Mujtaba, dikutip dari Reuters, Rabu (16/12/2020).
"Teman-temannya memberitahuku dia sedang sakit di tempat tidur saat para pelaku menyerang. Dia hampir tidak bisa bergerak tapi mereka menyeretnya keluar bersama yang lain," katanya, menambahkan.