38 Orang Tewas dalam Unjuk Rasa Menentang UU Anti-Muslim di India, Begini Respons AS

Anton Suhartono
Bentrokan dalam unjuk rasa menentang UU anti-muslim di India menewaskan 38 orang (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mendesak India untuk menghormati hak berkumpul secara damai bagi warganya menyusul tewasnya 38 orang dalam unjuk rasa di New Delhi.

Korban mulai berjatuhan sejak Senin (24/2/2020) dalam bentrokan antara muslim dengan para pendukung kelompok nasionalis Hindu Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi.

Massa turun ke jalan menjelang hingga bersamaan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump untuk menentang UU Amandemen Kewarganegaraan (CAA) yang menyudutkan umat Islam.

Dalam pernyataan, Asisten Menteri Luar Negeri AS Alice Wells dalam cuitannya menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri.

"Kami menggemakan seruan untuk menciptakan suasana tenang serta mendesak semua pihak untuk menjaga perdamaian, menahan diri dari kekerasan, dan menghormati hak untuk berkumpul secara damai," kata Wells, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (28/2/2020).

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
33 menit lalu

Trump Larang Warga Palestina dan Suriah Masuk Amerika, Ini Alasannya

Internasional
40 menit lalu

Trump Larang Masuk Warga Palestina dan Suriah ke Amerika

Internasional
18 jam lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
20 jam lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal