Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, yang berada di lokasi saat ledakan terjadi mengutuk aksi teror tersebut.
"Prancis mengutuk keras aksi pengecut dan penyerangan yang tidak dibenarkan ini," ucapnya dikutip dari AFP.
Bulan lalu, seorang warga Saudi dengan pisau melukai seorang penjaga di konsulat Prancis di Jeddah pada hari yang sama ketika seorang pria bersenjatakan pisau membunuh tiga orang di sebuah gereja di Nice di Prancis selatan.
Ledakan bom hari ini terjadi saat Presiden Prancis Emmnuel Macron menjadi sasaran kemarahan sebagian besar Muslim dunia karena ucapannya yang bertekad melawan radikalisme Islam. Macron dalam sejumlah kesempatan menegaskan komitmennya menjunjung tinggi kebebasan berekspresi warga negaranya.
Pernyataan orang nomor satu Prancis itu kemudian dihubungkan dengan dukungannya pada penerbitan karikatur Nabi Muhammad yang dicetak majalah satir Charlie Hebdo.
Sikap Macron memicu kemarahan Muslim dunia, memicu protes di beberapa negara di mana fotonya dibakar, dan kampanye untuk memboikot produk Prancis.