3. Banjir Sungai Kuning
Pada September 1887, China mengalami banjir dahsyat. Banjir terjadi di sekitar Huang He (Sungai Kuning). Pembangunan serta perbaikan tanggul di sekitar Sungai Kuning membuat permukaan air lebih tinggi sekitar 23 meter dibandingkan di sekitarnya. Ditambah lagi, curah hujan yang tinggi selama berhari-hari sehingga membuat air sungai membanjiri dan menghancurkan tanggul yang membatasi sungai dengan lahan warga.
Permukiman warga hingga bangunan terendam air, bahkan tampak seperti danau. Area seluas 12.949 kilometer persegi terdampak banjir disebabkan luapan Sungai Kuning.
Berdasarkan “Encyclopedia of Disasters: Environmental Catastrophes and Human Tragedies" diperkirakan 900.000 sampai 2 juta nyawa melayang dalam bencana itu.
4. Banjir Sungai Yangtze
Bencana alam paling dahsyat berikutnya adalah banjir Sungai Yangtze, China, pada 1931. Sungai Yangtze meluap menewaskan antara 3,7 sampai 4 juta orang. Angka tersebut sudah termasuk mereka yang meninggal akibat dampak banjir, seperti sakit, kelaparan, serta penyebab lainnya karena banjir berlangsung selama 2 bulan, dari Juni hingga Agustus.
Banjir ini merupakan yang terparah di dunia dalam jumlah korban. Sungai Yangtze mengalir di China Selatan dan menjadi sungai terpanjang di Asia.
Pada April 1931, tinggi permukaan Sungai Yangtze mulai naik lantaran curah hujan di atas rata-rata. Lalu pada Juli tahun yang sama, intensitas hujan kembali tinggi sehingga Sungai Yangtze kelebihan kapasitas.
Menurut “The Nature of Disaster in China: The 1931 Yangzi River Flood”, banjir menggenangi lahan hampir 180.000 kilometer persegi. Akibatnya, 500.000 orang mengungsi guna menghindari ancaman banjir Sungai Yangtze.