Sebelumnya sempat beredar kabar jika para korban tewas akibat serangan kelompok tertentu. Namun hal itu dibantah oleh Unathi Binqose, seorang pejabat dari departemen keamanan Eastern Cape. Dia menegaskan tidak ada luka terbuka pada mayat.
Kepolisian setempat menyatakan, ada kemungkinan para korban terpapar beberapa jenis racun. Namun demikian, untuk mengetahui jenis racun tersebut masih memunggu hasil pemeriksaan.
Awalnya belum diketahui bagaimana remaja-remaja itu diizinkan pesta di kelab malam. Hal itu sempat dipertanyakan oleh Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa meski dia mengaku sedih atas kejadian tersebut.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pemuda dan pemudi itu tengah mengikuti pesta setelah ujian akhir sekolah dan kampus.