Amerika Serikat dan Inggris, dalam sidang daruat Dewan Keamaman PBB, justru menyalahkan Iran di balik memanasnya situasi di Timur Tengah. Kedua anggota tetap Dewan Keamanan itu menyebut Iran sebagai biang kerok dari ketidaksabilan.
Mereka juga membela Israel seraya menegaskan negara Yahudi itu berhak untuk melindungi diri. Namun dia membantah keterlibatan AS dalam serangan yang menewaskan komandan senior Hizbullah maupun Haniyeh.
"Perang lebih luas tidak akan terjadi atau tidak bisa dihindari," kata Wood, seraya menambahkan Iran dan proksi-proksi yang didukungnya terus memicu risiko konflik di kawasan.
Dubes Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan, peningkatan kekerasan tidak menguntungkan siapa pun. Dia juga menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap keamanan Israel.
Surat kabar Amerika Serikat The New York Times, mengutip tiga sumber pejabat Iran yang menadapatkan pengarahan, melaporkan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan perintah untuk menyerang Israel. Perintah itu dikeluarkan sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap Haniyeh.
Khamenei menyampaikan perintah itu dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Iran yang digelar beberapa jam setelah pembunuhan pada Rabu pagi.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) dan Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) Din Syamsuddin akan menghadiri pemakaman Haniyeh di Qatar pada Kamis (1/8/2024).
"Saya mau berangkat besok malam karena dia minta saya, kita mewakili Indonesia di sana," ujar JK, dalam sambungan telepon dengan Din Syamsuddin.
Dia juga menyampaikan dukacita mendalam terkait wafatnya Haniyeh.
"Kita semua umat Islam di Indonesia menyampaikan dukacita yang mendalam, Innalillahi wa innailaihi rajiun atas tewasnya Ismail Haniyeh yang seperti kita tahu semua tadi subuh," kata JK.