Konflik ini terjadi setelah pendirian negara Israel pada tahun 1948. Negara-negara Arab seperti Suriah, Lebanon, Yordania dan Mesir menyerang Israel dalam upaya untuk mencegah pendirian negara Yahudi tersebut. Perang ini mengakibatkan perubahan perbatasan dan pengusiran sejumlah besar warga Palestina. Insiden ini dikenal warga Palestina sebagai Hari Nakba atau berarti Hari Kehancuran.
Pada tahun 1967, Israel meluncurkan serangan mendadak terhadap negara-negara Arab yang bersekutu, termasuk Mesir, Yordania, dan Suriah. Dalam waktu enam hari, Israel berhasil merebut wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Dataran Tinggi Golan, dan Yerusalem Timur. Konflik ini mengubah lanskap politik dan wilayah konflik.
Intifada Pertama adalah gelombang protes dan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel. Konflik ini melibatkan aksi-aksi demonstrasi, pemogokan, dan kekerasan. Intifada Pertama berlangsung selama beberapa tahun dan memengaruhi dinamika hubungan Israel-Palestina.
Intifada Kedua, juga dikenal sebagai Intifada Al-Aqsa, adalah gelombang kekerasan dan konflik yang meletus setelah kunjungan kontroversial oleh pemimpin Israel Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Konflik ini melibatkan serangan bunuh diri Palestina dan operasi militer Israel.
Perang Gaza 2014, juga dikenal sebagai Operasi Protective Edge, terjadi setelah serangkaian serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel. Israel melancarkan serangan darat dan udara ke Gaza sebagai tanggapan. Konflik ini menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa di kedua belah pihak.
Itulah 5 konflik terbesar yang terjadi antara Israel dan Palestina.