Negara ramah anak berikutnya adalah Norwegia, salah satu berpendapatan tinggi dengan jaring pengaman yang luas dan sektor swasta yang dinamis.
Negara ini merupakan eksportir minyak bumi terkemuka di dunia.
Warga Norwegia di bawah sistem monarki konstitusional, di mana perdana menteri menjadi kepala pemerintahan yang dipilih oleh raja dan disetujui oleh legislatif.
Norwegia telah melestarikan banyak cerita rakyat dan adat istiadat, mendongeng dengan tradisi sastra yang kaya.
Belanda di posisi keempat sebagai negara ramah anak. Negara maju berpendapatan tinggi dan eksportir pertanian terkemuka di dunia ini menerapkan sistem kebijakan pasar terbuka yang membantu menjaga surplus perdagangan negara tersebut.
Belanda memiliki konsentrasi museum tertinggi di dunia. Negara ini merupakan tempat lahirnya teleskop, termometer, mikroskop, dan Rembrandt.
Sebagian besar warga tinggal di Randstad—kelompok kota di sepanjang pantai dengan banyak jembatan dan jalur sepeda yang menghubungkan negara yang padat penduduk tersebut.
Negara ini merupakan markas dari besar Pengadilan Kriminal Internasional dan Mahkamah Internasional (ICJ) tepatnya berada di Kota Den Haag.
Menyeberang dari Eropa, negara ramah anak berikutnya adalah Kanada. Kanada dikenal sebagai negara ramah pengungsi dan pendatang asing.
Di Kanada, semua warga negara didorong untuk menghormati budaya masing-masing.
Kanada juga menganut sistem monarki konstitusional, di mana kepala negaranya adalah raja Inggris.
Pemerintahannya mengikuti demokrasi parlementer gaya Inggris. Kanada termasuk dalam masyarakat berteknologi tinggi di dunia dengan standar hidup yang tinggi pula. Negara ini menjadi mitra dagang terbesar bagi Amerika Serikat karena berbatasan langsung.
Sektor jasa merupakan penggerak utama perekonomian Kanada. Selain itu negara ini menjadi pengekspor mineral, energi, dan makanan yang signifikan.