BAKU, iNews.id – Sebanyak 50 tentara Azerbaijan dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan pasukan Armenia di perbatasan kedua negara, Selasa (13//9/2022). Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyebut peristiwa itu sebagai akibat dari provokasi besar-besaran oleh Yerevan.
Menurut Baku, militer Armenia menembaki posisi pasukan Azerbaijan di perbatasan pada Senin (12/9/2022) malam. Sementara Yerevan menuding justru militer Azerbaijan yang menembak ke arah sisi Armenia, menggunakan artileri dan pesawat tak berawak, yang mengakibatkan beberapa prajurit Armenia terbunuh.
Bentrokan berlanjut keesokan harinya, atau Selasa (13/9/2022) kemarin.
“50 prajurit Angkatan Bersenjata, termasuk 42 prajurit Angkatan Darat Azerbaijan dan 8 prajurit Dinas Perbatasan Negara menjadi syahid (pahlawan yang gugur) selama penindasan provokasi skala besar (oleh Armenia),” ungkap Kemhan Azerbaijan dalam pernyataannya, dikutip dari kantor berita Sputnik, Rabu (14/9/2022).
Kemarin, pihak berwenang Armenia juga mengkalim setidaknya 49 tentaranya tewas dalam bentrokan dengan Azerbaijan.
Nagorno-Karabakh, wilayah pegunungan yang sebagian besar dihuni oleh orang-orang Armenia, mendeklarasikan kemerdekaannya dari Azerbaijan pada 1991. Akan tetapi, statusnya tidak diakui secara internasional.
Kemerdekaan Republik Nagorno-Karabakh—yang memiliki nama lain Republik Artsakh—hanya mendapat dukungan dari negara-negara seperti Abkhazia, Ossetia Selatan, dan Transnistria yang juga memisahkan diri dari negara induknya. Dunia internasional mengakui Abkhazia dan Ossetia Selatan sebagai bagian dari Georgia, sedangkan Transnistria berada di bawah Moldova.