JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) menarik diketahui. Capres AS dari Partai Republik itu memperoleh 295 suara elektoral, mengunci kemenangan keduanya dalam pilpres AS atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang memperoleh 226 suara, berdasarkan proyeksi penghitungan Associated Press hingga Kamis pagi WIB.
Hasil polling sebelum pemungutan suara pada 5 November menunjukkan kedua kandidat bersaing ketat, terutama di tujuh negara bagian medan pertempuran utama. Namun Trump menguasai semua negara bagian itu hingga mengunci kemenangannya.
Hasil beberapa polling sebelum pemungutan suara 5 November, suara Trump pernah di bawah perolehan Kamala Harris. Namun secara perlahan dia mengejar hingga beberapa hari sebelum pencoblosan, Trump justru diunggulkan meski selisihnya masih di kisaran 1 sampai 2 persen.
Kemenangan Trump pada pilpres kali ini juga sangat meyakinkan. Perolehan suara populer maupun elektoral secara konsisten terus unggul sejak awal penghitungan suara hingga hasil proyeksi akhir keluar.
Ujungnya ditandai dengan kemenangan Trump di tujuh negara bagian medan pertempuran utama, yakni Georgia, Carolina Utara, Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Arizona, dan Nevada.
Kemenangan tersebut menempatkan Trump sebagai presiden ke-47 AS.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45," kata Trump, dalam komentar pertamanya usai kemenangan.
Ini merupakan kemenangan keduanya setelah Pilpres AS 2016. Saat itu dia menang atas pesaingnya, Hillary Clinton. Namun upaya Trump untuk mempertahankan kursi Gedung Putih di Pilpres AS 2020 terganjal oleh kemenangan Joe Biden.
Pilpres AS 2020 penuh dengan drama sehingga hasil penentuan pemenang tak bisa diketahui di hari yang sama dengan pemungutan suara atau sehari setelahnya. Ini karena Trump menggugat hasil penghitungan suara di beberapa negara bagian karena menuduh ada kecurangan.