Keluarga korban memang bermasalah. Ibunya, Li Ailing, ditahan sejak 2011 karena kejahatan ekonomi. Ayah korban juga meninggalkan rumah beberapa tahun lalu.
Setelah bebas dari penjara pada 2016, Li baru mengetahui anak perempuannya tak kembali ke rumah selama 4 tahun. Dia pun mulai mencari ke penjuru kota, bertanya ke orang-orang, serta membuat poster pengumuman.
Suatu saat pada Januari 2018, Li melihat sosok perempuan yang tersenyum kepadanya. Saat itu Li sedang menempel poster di permukiman. Setelah diperhatikan seksama, Li yakin sekali perempuan itu anaknya.
Meskipun Li berulang kali meyakinkan bahwa dia ibunya, perempuan itu terus menyangkal. Setelah beberapa lama, perempuan itu itu akhirnya memanggil Li 'Ibu' tapi menolak untuk pulang.
Li kemudian melapor ke polisi. Bersama petugas, Li mendatangi flat tempat anaknya selama ini tinggal. Di situ ditemukan tiga anak, namun saat itu korban tak menyebut mereka adalah darah dagingnya.