LIMA, iNews.id – Tujuh polisi tewas saat menggerebek salah satu lokasi produksi narkotika di wilayah tengah Peru, Sabtu (11/2/2023). Kepolisian Nasional Peru menduga ada keterlibatan kelompok antipemerintah dalam pembunuhan para aparat itu.
Kantor berita Sputnik melansir, penggerebekan itu berlangsung di lembah sungai Apurimac, Ene, dan Mantaro—yang dikenal dengan akronim VRAEM. Kawasan miskin itu juga kerap dijuluki “lembah kokain”, lantaran menjadi penghasil utama tanaman koka di Peru.
Selain menjadi salah satu pusat produksi koka, VRAEM juga menjadi rumah bagi sisa-sisa anggota kelompok pemberontak beraliran Maois, Shining Path.
“Kami berduka atas kehilangan saudara-saudara polisi kami yang diserang saat mereka bepergian dengan kendaraan dinas polisi di pusat kota Natividad di VRAEM, di mana 7 polisi tewas dan satu petugas lainnya selamat,” ungkap Kepolisian Nasional Peru di Twitter, akhir pekan ini.
Lembaga penyiaran RPP melaporkan, aparat penegak hukum masih menyelidiki dugaan keterlibatan kelompok Shining Path dalam serangan maut itu. Kelompok tersebut dibentuk pertama kali pada 1960-an, yang anggotanya terdiri atas para dosen dan mahasiswa di wilayah Ayacucho, salah satu daerah paling miskin di Peru.