Kelompok hak asasi itu juga mengatakan, Al-Amour telah lama kehilangan haknya untuk dikunjungi keluarga. Ibunya hanya beberapa kali dibolehkan mengunjunginya pada tahun-tahun awal penahanan.
Sejak dibawa ke rumah sakit Soroka beberapa hari yang lalu, Al-Amour telah dua kali menjalani operasi yang gagal.
"Al-Amour merupakn korban terbaru dari kejahatan kelalaian medis yang merupakan salah satu kebijakan sistematis yang paling menonjol dan menyebabkan kematian tahanan dalam beberapa tahun terakhir," kata sebuah pernyataan oleh masyarakat.
Jumlah tahanan yang meninggal di penjara telah meningkat menjadi 227 orang sejak 1967. Sebanyak 72 tahanan di antaranya meninggal akibat kejahatan kelalaian medis.
Kelompok hak asasi manusia meminta semua otoritas terkait untuk turun tangan secara serius menghentikan kejahatan sistematis dan terus-menerus terhadap para tahanan.