BUENOS AIRES, iNews.id - Pengadilan Argentina akan menyidang delapan dokter dan perawat yang menangani Diego Maradona. Mereka disidang atas tuduhan pembunuhan terkait kematian sang legenda pada 2020 silam di sebuah rumah sakit dekat Buenos Aires.
Putusan pengadilan yang dikeluarkan pada Rabu itu merupakan buah dari penyelidikan atas kematian Maradona pada November 2020 akibat serangan jantung.
Dalam dokumen putusan pengadilan setebal 236 halaman, hakim yang bertanggung jawab atas kasus ini, mempertanyakan perlakuan, aktif atau karena kelalaian, masing-masing terdakwa yang menyebabkan dan berkontribusi pada hasil yang membahayakan nyawa Maradona.
Putusan itu mengungkap, delapan orang yakni dokter, perawat, dan psikolog yang menangani Maradona diduga melakukan 'pembunuhan sederhana', tuduhan serius yang berarti menghilangkan nyawa seseorang dengan rencana.
Dewan medis yang ditunjuk untuk menyelidiki kematian Maradona tahun lalu menyimpulkan, tim yang menangani Maradona bertindak dengan cara tidak pantas, tidak tepat, dan sembrono.
Mario Baudry, pengacara salah seorang putra mendiang, mengatakan kondisi Maradona saat itu tidak berdaya hingga dinyatakan meninggal pada 25 November 2020 di usia 60 tahun.
"Begitu saya melihat penyebabnya, saya mengatakan ini pembunuhan. Saya berjuang untuk waktu yang lama dan sampailah kita, tahap ini selesai," ujar Baudry, dikutip dari Reuters.