“Setidaknya 4.500 warga sipil mengungsi akibat serangan hebat oleh rezim Assad dan para pendukungnya. Jika serangan berlanjut, 250.000 lebih warga sipil mungkin terpaksa mengungsi,” katanya.
Idlib berada dalam zona de-eskalasi yang dibuat berdasarkan perjanjian antara Turki dan Rusia pada Maret 2020. Namun, rezim Suriah secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata, sering meluncurkan serangan di dalam zona de-eskalasi.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011. Saat itu, rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
Selama dekade terakhir, sekitar setengah juta orang telah terbunuh. Sementara lebih dari 12 juta orang harus meninggalkan rumah mereka.