Benda itu menetap di usus serta menyebabkan fistula (saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ dalam) antara lambung dan usus kecil.
"Tim berhasil mengangkat fistula, menarik dua bagian organ dengan laparoskopi, membuat sayatan untuk fistula antara lambung dan usus, lalu mengeluarkan dua bagian dari pintu masuk ke fistula di usus. Terakhir menutup fistula dari lambung dan usus," katanya.
Tim medis memperingatkan kelalaian dalam mengabaikan mainan magnet yang tertelan oleh anak-anak akan menimbulkan komplikasi serius. Untuk mengatasi kasus serupa, akan memerlukan intervensi medis.
Sebanyak 52 persen kasus memerlukan endoskopi, 22 persen intervensi bedah, dan 8 persen intervensi bedah dan teropong. Dokter mengimbau para orang tua untuk berhati-hati agar tidak membawa mainan semacam itu kepada anak-anak. Kasus menelan potongan magnet meningkat secara global, mencapai 6 persen per tahun.