3. Pertimbangan Politik dan Risiko Regional
Selain alasan teknis, keputusan UEA juga dipengaruhi oleh pertimbangan politik regional. Mengirim pasukan ke Gaza berpotensi menyeret Abu Dhabi ke dalam konflik kompleks antara Israel, Hamas, dan berbagai faksi Palestina lainnya.
UEA tampaknya tidak ingin keterlibatan militernya disalahartikan sebagai keberpihakan pada salah satu pihak, terutama di tengah sorotan dunia Arab terhadap kebijakan luar negeri negara Teluk tersebut.
Pasukan Stabilitas Keamanan Gaza di Bawah Koordinasi AS
Pasukan penjaga perdamaian yang diusulkan dikabarkan akan dikoordinasikan oleh Amerika Serikat (AS) dan diisi oleh militer dari Mesir, Qatar, Turki, dan beberapa negara lain.
Presiden AS Donald Trump bahkan menyebut pengerahan pasukan ini akan dilakukan segera, mengingat rapuhnya gencatan senjata di Gaza.
Namun, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan, pasukan stabilisasi Gaza harus memiliki legitimasi internasional penuh agar bisa efektif membantu warga sipil dan menjaga keamanan.
Rancangan resolusi PBB disebut-sebut akan mengizinkan pengerahan 20.000 personel multinasional, dengan mandat untuk mengambil “semua langkah yang diperlukan” dalam menjalankan tugasnya, termasuk penggunaan kekuatan jika diperlukan.