AMMAN, iNews.id - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menegaskan tingkat kerusakan terhadap fasilitas nuklir Iran belum diketahui. Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, Minggu (22/6/2025) menggunakan bom penghancur bunker MOP yang dijatuhkan dari pesawat B-2 Spirit.
Menurut Grossi, belum mungkin untuk menilai kerusakan terhadap fasilitas pengayaan uranium Iran, terutama Fordow, yang berada jauh di bawah tanah yakni sekitar 70 meter.
Bahkan inspeksi juga belum bisa dilakukan terhadap fasilitas nuklir lainnya yakni Natanz dan Isfahan sejak Israel pertama kali melancarkan serangan pada 13 Juni lalu.
Grossi berharap timnya bisa segera kepada meninjau ke Fordow dan fasilitas pengayaam uranium Iran lainnya sesegera mungkin.
Sebelumnya militer AS mengonfirmasi penggunaan pesawat pengebom strategis B-2 yang lolos dari pengamatan sistem pertahanan udara Iran.
AS mengklaim akibat serangan itu, ketiga fasilitas mengalami kerusakandan kehancuran yang sangat parah.
Namun Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan tidak ada tanda-tanda kontaminasi radioaktif di pada fasilitas nuklir Fordow, Isfahan, dan Natanz, pasca-serangan AS.