WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat pada Jumat (5/2/2021) menyatakan maksud untuk mencabut label teroris untuk kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Status teroris kepada Houthi sebelumnya diberikan oleh Kementerian Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kini, di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, AS ingin mencabut kembali label tersebut dengan dalih untuk merespons krisis kemanusiaan Yaman. Rencana itu bakal menambah daftar kebijakan Trump yang dibatalkan Biden di masa-masa awal jabatannya di Gedung Putih.
“Setelah peninjauan menyeluruh, kami dapat mengonfirmasikan bahwa Menteri Luar Negeri (Antony Blinken) bermaksud untuk mencabut penetapan Ansarallah (nama lain Houthi) sebagai Organisasi Teroris Asing dan Teroris Global yang Ditunjuk Khusus,” kata pejabat Kemlu AS, dikutip Reuters, Sabtu (6/2/2021).
“Tindakan kami sepenuhnya karena konsekuensi kemanusiaan dari penunjukan pada menit-menit terakhir dari pemerintahan sebelumnya (Trump)—yang oleh PBB dan organisasi kemanusiaan menilai langkah itu akan mempercepat krisis kemanusiaan terburuk di dunia," kata pejabat itu lagi.
PBB menggambarkan situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan 80 persen rakyatnya terdampak oleh perang.