"Kami sedang memantau perkembangan, karena ada kemungkinan bahwa uji coba rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam akan dilakukan di sana menggunakan peralatan pelontar segera setelah perbaikan selesai," kata Won In-Chul, calon ketua Kepal Staf Kepala Gabungan Korea Selatan dikutip dari Reuters, Sabtu (19/9/2020).
Sementara itu, pejabat keamanan Korea Selatan memilih lebih berhati-hati merespons informasi tersebut. Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jenderal Suh Wook pada Senin kemarin mengatakan tes rudal SLBM tidak mungkin dilakukan Korut. Sebab, terlalu sedikit waktu untuk mempersiapkan menjelang peringatan ulang tahun partai penguasa.
Pada hari Kamis (16/9/2020), media Korsel Daily NK mengungkap informasi dari sumber anonim yang berada di galangan kapal Sinpo bahwa fasilitas ramai dengan aktivitas untuk mempersiapkan peluncuran rudal balistik. Sumber juga menyebut sejumlah para pejabat dan peniliti hilir mudik di lokasi itu sejak akhir Agustus.
38 North, lembaga think-tank milik AS mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu (15/9/2020) bahwa citra satelit menunjukkan "aktivitas berat" di galangan kapal Sinpo, tetapi tidak ada indikator lain dari persiapan peluncuran yang diamati.
Sehari berselang, lembaga tersebut melaporkan bahwa tongkang peluncur rudal yang sempat menghilang dari pandangan setelah badai telah muncul kembali. Kemungkinan besar objek itu dipindahkan di bawah perlindungan selama badai menghantam Korut.
Pada 4 September, Pusat Kajian Strategis dan Internasional yang berbasis di AS mengatakan citra satelit menunjukkan aktivitas di galangan kapal Sinpo yang "sugestif, tetapi tidak konklusif, dari persiapan untuk uji coba rudal balistik Pukguksong-3 yang akan diluncurkan dari kapal selam.