KABUL, iNews.id - Kelompok anti-Taliban di Afghanistan meminta bantuan pemerintah Rusia untuk menjadi mediator pembicaraan damai dengan Taliban. Pembicaraaan itu diharapkan mampu membantu mencegah eskalasi kekerasan.
Pemimpin Pasukan Tajik, Ahmad Massoud berharap ada zona khusus atau zona penyangga bagi warga Afghanistan yang tak dapat pergi ke luar negeri menyelamatkan diri. Pasukan Tajik saat ini terkepung pasukan Taliban di Lembah Lembah Panjshir Afghanistan.
"Masyarakat internasional, kekuatan regional, termasuk Rusia, dapat menekan Taliban untuk menciptakan zona penyangga bagi mereka yang tidak dapat meninggalkan Afghanistan. Mungkin ada wilayah di mana mereka dapat tinggal sampai pembicaraan damai menghasilkan kesepakatan," kata Massoud.
Dia menegaskan, kelompoknya lebih memilih mengadakan pembicaraan damai. Namun karena ada manuver dan persiapan militer di Lembah Panjshir, maka pihaknya juga bersiap membela diri.
Massoud melanjutkan, Taliban menyatakan keterbukaan mereka untuk negosiasi. Itu lah yang mendorong kelompoknya memilih jalan damai.
"Yang benar-benar penting adalah menjadi inklusif. Jika pemerintah inklusif, kita dapat melihat masa depan dengan harapan. Jika tidak, itu akan menjadi upaya baru yang gagal untuk membangun sebuah negara," kata Massoud.