Kitazumi menjalankan perusahaan produksi media bernama Yangon Media Professionals. Dia dulunya adalah jurnalis harian bisnis Nikkei.
Pada Februari lalu, Kitazumi juga ditangkap saat meliput aksi protes terhadap kudeta Myanmar. Akan tetapi, dia dibebaskan segera setelah itu.
Menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan Tahanan Politik, sebanyak 737 orang telah dibunuh oleh aparat keamanan Myanmar sejak kudeta 1 Februari lalu. Sementara, 3.229 orang masih ditahan.