JEDDAH, iNews.id - Arab Saudi mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaran pasukan Israel terhadap Masjid Al Aqsa. Negeri Zionis juga harus bertanggung jawab atas perbuatannya yang menodai kesucian masjid yang menjadi kiblat pertama umat Islam itu.
Dikutip dari kantor berita SPA, sidang kabinet Arab Saudi yang dipimpin Raja Salman bin Abdul Aziz di Istana As Salam, Jeddah, Selasa (19/4/2022) malam, menyebut tindakan Israel itu juga akan berdampak pada keberlangsungan pembicaraan damai di Timur Tengah.
Pembicaraan damai Israel-Palestina terhenti sejak serangan Zionis ke Jalur Gaza pada 2008. Upaya untuk menghidupkan kembali perdamaian selalu gagal. Pada 2018, Palestina menolak pembicaraan damai yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) setelah pemerintahan saat itu, Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pasukan keamanan Israel menyerang kompleks Al Aqsa yang di dalamnya juga terdapat Masjid Al Qibli dan Dome of the Rock (Kubah Batu), melukai sedikitnya 150 warga Palestina. Bentrokan terus berlangsung hingga beberapa hari kemudian, seiring dengan masuknya kelompok ekstrem Yahudi.
Lebih lanjut para menteri Saudi juga menegaskan dukungan terhadap solusi politik terhadap krisis Rusia dan Ukraina guna mencapai keamanan dan stabilitas.
Kerajaan juga menegaskan posisinya untuk hadir membantu orang-orang yang membutuhkan di seluruh dunia dengan memberikan bantuan medis dan tempat tinggal senilai 10 juta dolar AS untuk pengungsi Ukraina ke negara-negara tetangga. Bantuan itu diserahkan melalui PBB.