RIYADH, iNews.id – Arab Saudi telah memanggil kuasa usaha Denmark dan menyerahkan nota keberatan terhadap aksi pembakaran Alquran yang terjadi secara berulang di Kopenhagen. Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, hari ini.
“(Nota keberatan itu) mencakup permintaan dari Kerajaan (Arab Saudi) untuk menghentikan tindakan tercela yang melanggar semua ajaran agama, norma hukum, dan norma internasional,” ungkap Kemlu Arab Saudi dalam pernyataannya, Jumat (28/7/2023) pagi.
Kementerian itu tidak menyebutkan nama pejabat Denmark yang dipanggil oleh Riyadh.
Dalam sepekan, sekelompok kecil anti-Islam sudah tiga kali membakar salinan Alquran di Denmark. Aksi tersebut mereka lakukan di sejumlah kedutaan negara Muslim yang berada di ibu kota Denmark, Kopenhagen. Aksi biadab tersebut mendapat kecaman keras dari kalangan internasional, khususnya Dunia Islam.
Pada Jumat (21/7/2023) pembakaran Alquran dilakukan oleh kelompok ultranasionalis Danske Patrioter (Patriot Denmark) di depan Kedutaan Besar Irak. Kala itu, mereka juga membawa spanduk bertuliskan slogan-slogan menghina Islam. Setelah itu, mereka membakar bendera Irak dan kitab suci Alquran di bawah pengawalan ketat polisi.