Lebih lanjut dia menyarankan perusahaan umrah merger karena akan menjadikan mereka entitas lebih kuat, sehingga mampu memberikan layanan berkualitas bagi sekitar 16 juta jemaah dari dalam dan luar negeri setiap tahunnya.
Pemerinatah Arab Saudi akan mengeluarkan smart card bagi perusahaan-perusahaan tersebut selama masa transisi. Kartu itu akan digunakan pertama kali untuk melayani jemaah Masjid Nabawi baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kami bercita-cita melayani 30 juta jemaah setiap tahun pada 2030,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdul Fattah Mashat mengatakan, merger dan akuisisi di sektor umrah bisa mengurangi biaya operasional secara signifikan serta berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional dan diversifikasi karena peningkatan aset dan kemampuan keuangan.
“Sistem Haji dan Umrah tidak terbatas pada layanan dasar yang diberikan kepada para jemaah, karena ada layanan lengkap yang dapat disediakan oleh sektor swasta, seperti dukungan dan layanan logistik yang akan memiliki peran besar dalam pencapaian misi Visi 2030," ujarnya.