"Belum jelas apakah anting emas itu digunakan oleh laki-laki atau perempuan, belum juga diketahui bagaimana budaya atau identitas keagamaan mereka. Tapi yang kami yakin, siapa pun yang menggunakannnya berasal dari kalangan atas di Yerusalem," bunyi pernyataan IAA, dikutip dari AFP, Rabu (8/8/2018).
Disebutkan pula, anting emas itu memiliki kualitas yang bagus untuk ukuran perhiasan di zamannya.
Setelah penaklukan Iskandar Agung dari Makedonia pada abad keempat SM, Yerusalem tetap di bawah pengaruh helenis hingga 200 tahun.
"Kami tidak tahu banyak tentang Yerusalem dalam periode helenis," kata Yuval Gadot, arkeolog Universitas Tel Aviv yang juga wakil direktur ekskavasi.
Menurut dia, penemuan ini juga membuka perdebatan tentang bagaimana sifat penduduk Yerusalem saat itu.
Kota Daud dijadikan sebagai situs arkeologi oleh organisasi garis keras Israel, Elad. Mereka berusaha menambah kehadiran warga Yahudi di Yerusalem timur, bahkan di wilayah pendudukan Palestina.