Namun, Azerbaijan mengatakan bahwa Armenia yang melakukan upaya agresi baru dengan menempatkan pasukan di wilayah sengketa.
"Armenia siap untuk terlibat dengan Prancis, Rusia dan Amerika Serikat untuk membangun kembali rezin gencatan senjata," kata Kementerian Luar Negeri Armenia dikutip dari AFP, Sabtu (3/10/2020).
Armenia yang merupakan bagian dari aliansi militer dipimpin Rusia menuduh Azerbaijan menggunakan amunisi yang dilarang hukum internasional. Mereka juga meyakini tentara Baku mendapat bantuan kekuatan militer dari Turki.
"Militer Turki bertempur bersama Azerbaijan. Azerbaijan menggunakan persenjataan Turki seperti drone dan jet tempur," kata Kementerian Luar Negeri Armenia.
Pemimpin Rusia Vladimir Putin pada Jumat (2/10/2020) menyatakan keprihatinan serius atas kehadiran pejuang asing dalam konflik Armenia-Azerbaijan selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan.
Sementara Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyuarakan keprihatinan serupa dalam hubungan telepon dengan mitranya dari Iran, Mohammad Javad Zarif.