Namun Pompeo menolak menyampaikan apakah dia yakin informasi intelijen itu kredibel atau tidak.
“Saya tahu militer kami telah berbicara dengan para pemimpin senior mereka (Rusia) juga. Kami tidak akan mengabaikannya, kami tidak akan menoleransinya," kata Pompeo, seperti dilaporkan kembali Reuters, Kamis (13/8/2020).
Bulan lalu beberapa sumber di AS dan Eropa yang mengetahui perkembangan seputar isu ini mengatakan, intelijen AS sudah mendapat laporan terbaru yang mendukung tuduhan bahwa Rusia mendorong militan yang berafiliasi dengan Taliban untuk membunuh tentara AS dan sekutunya di Afghanistan.
Pelaporan terbaru itu muncul saat AS melakukan negosiasi dengan Taliban serta Pemerintah Afghanistan terkait penarikan pasukan AS dari negara itu.