WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) blak-blakan membantu Ukraina dengan intelijen sehingga negara itu bisa memberikan perlawanan terhadap pasukan Rusia. Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Intelijen dan Keamanan Ronald Moultrie mengatakan, bantuan intelijen ini membuat perlawanan Ukraina menjadi berbeda.
"Saya bisa mengatakan, intelijen yang kami bagikan serta tugas-tugas yang kami lakukan untuk mendukung pemerintah Ukraina, membuat adanya perbedaan. Ini akurat, tepat waktu, dan dapat ditindaklanjuti," kata Moultrie, dalam rapat dengar pendapat dengan Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, Kamis (17/3/2022).
Dia yakin Ukraina senang dengan bantuan intelijen yang diberikan AS.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, seperti dikutip dari Sputnik, mengatakan pasukan Rusia berhasil maju sejauh 10 kilometer di Donbass dan merebut dua permukiman.
Menurut dia, sejak operasi militer khusus pada 24 Februari, pasukan Rusia telah menghancurkan 182 pesawat dan helikopter Ukraina, 177 drone, 1.393 tank dan kendaraan lapis baja lain, 134 peluncur roket, 523 senjata artileri medan, serta 1.182 kendaraan militer khusus.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim, operasi militer khusus hanya menargetkan infrastruktur militer bukan penduduk sipil, meski banyak warga menjadi korban jiwa.